Ketika kumohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat…
Ketika kumohon kepada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah yang harus dipecahkan…

Ketika kumohon kepada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berfikir…
Ketika kumohon kepada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi…
Ketika kumohon kepada Allah sebuah CINTA,
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong…
Ketika kumohon kepada Allah bantuan pun,
Allah memberiku kesempitan…
Aku tidak pernah menerima apa yang kupinta…
Tapi aku menerima segala yang kubutuhkan.

baca selengkapnya......

Kesehatan dan Waktu

Salah satu nikmat yang Allah berikan kepada umatNya diantara adalah waktu, tapi banyak diantara kita yang mengabaikan dan menganggap remeh akannya, seperti hadist nabi yang dirawikan oleh Bukhari "Dua kenikmatan dari nikmat-nikmat Allah yang kebanyakan manusia tertipu olehnya, yaitu kesehatan dan waktu"
Berbagai kenikmatan yang diberikan Allah seringkali membuat kita terlena, jika nikmat-nikmat itu disyukuri dan dimanfaatkan dengan benar dan tepat , maka Allahpun akan menambah nikmat itu, tetapi jika nikmat itu tidak dimanfaatkan bisa saja Allah mencabut kembali nikmat yang telah diberikan karena hayana disia-siakan oleh hambaNya.Terkait dengan waktu dan kesehatan ini Allah juga telah mengingatkan dalam firmanNya bahwa "..... didunia ini hanyalah kesenangan yang menipu"

Waktu haruslah dimanfaatkan dan dikelola dengan benar karena hidaup ini terdiri dari dua episode yaitu satu episode di dunia dan satu lagi di akhirat nanti, dan kehidupan yang kedua nanti apakah kita akan bahagia atau malah sangat sengasara kita yang bisa menentukan, yaitu dengan mengelola dengan benar kehidupan yang didunia ini.
Rasullullah mengajarkan kepada kita umatnya untuk memanfaatkan lima kesempatan sebelum datangnya lima perkara;

1. waktu muda sebelum datangnya waktu tua,
waktu muda hendaklah kita jalani dengan belajar sebanyak-banyaknya baik
pengetahuan umum maupun pengetahuan agama, untuk mempersiapkan masuknya masa tua

2. waktu sehat sebelum datangnya masa sakit,
di waktu sehat kadang kita acuh dan tak mempedulikannya, tapi waktu kita sakit
apapun dan berapapun akan dilakukan untuk mendapatkan kesehatan itu.

3. waktu kaya sebelum jatuh fakir,
di waktu kita diberi kesuksesan dengan berlimpahan harta, manusia kadang
lupa dengan tetangga di sebelahnya, dan memanfaatkannya di jalan yang tidak
diridhoi olehNya, tidak ingat kalo sebagian dari harta itu milik kaum fakir

4. waktu luang sebelum datangnya kesibukan
di waktu luang banyak yang memanfaatkan untuk bersenang-senang, membuang waktu
dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, ngerumpi sana sini, dan nikmat
waktu luang ini akan terasa ketika waktu semakin sempit.

5. waktu hidup sebelum datangnya kematian
kematian bersifat pasti manusia tidak dapat menahan maupun menghindarinya, bila
saat itu tiba tamatlah kehidupan ini,

Manusia seringkali lupa untuk memanfaatkan lima kesempatan ini, di alqur'an Allah sudah seringkali mengingatkan manusia dengan banyak bersumpah dengan waktu, seperi wal'asri, wa-ddhuha, wa-laili, wal-fajri, wannahari, ini karena waktu sifatnya pasti setiap detik akan selalu berganti menit, dan setiap menit akan berganti jam begitu seterusnya. Marilah kita manfaatkan kesehatan dan aktu ini sebaik-baiknya sebelum kita hidup di episode yang ke dua.

baca selengkapnya......

konsekuensi ikrar syahadat rasul


Rindu kami padamu ya rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya rasul
serasa dikau di sini

Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara besahaja
...............

ketika mendengar lirik lagu dari bimbo, serasa hati ingin ketemu, ingin memelukmu merasakan hangatnya kasih sayangmu ya Rasul, hati ini sempat berkhayal andai diri ini bisa hidup dijamanmu, oh..... alangkah indahnya diri ini bisa beribadah bersamamu,engkaulah manusia terpilih yang sempurna yang pernah ada didunia ini.

Allah telah memilih dia untuk dijadikan contoh hidup bagi umat manusia, Allah teguhkan kesempurnaan akhlaknya. Terpelihara nasabnya, terjaga kemuliaannya dan abadi namanya. Disebut ribuan generasi sejak awalnya. Diikuti umat milyaran jumlahnya. Dicintai. Digandrungi. Ditaati. Dijadikan teladan tertinggi. Menembus batas dimensi. Melewati panjang generasi. Menyebar pelosok beribu negri. Untuk masa kehidupan yang abadi.

Tak habis-habis sanjungan. Tak henti-henti penghormatan. Tak jemu shalawat terucap. Tak putus salam tersemat. Membimbing diri yang sesat menuju akhirat.

Kita umat muslim selalu berikrar dengan syahadatain (dua kalimah syhadah) "Asyhadu an laa ilaa ha illallaha wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah" Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya kecuali hanya Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah

Kita harus konsisten dengan ikrar kita, berupa kewajiban beribadah hanya kepada Allah semata dengan meninggalkan ibadah kepada selainNya dan beribadah hanya mengikuti yang di contohkan rasul, sebab makna ikrar syahadat rasul adalah tidak ada seorangpun yang berhak diikuti dengan sebenar-benarnya kecuali hanya rasulullah..

Mengikuti dan meneladani Rasul adalah wajib seperti firman Allah di surat Ali Imron ayat 31 ("Katakanlah: "jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu" Mengikuti rasul itu sebuah keharusan karena itu merupakan perintah Allah,

Ikrar syahadat rasul itu harus dibarengi dengan
1. mentaati semua perintahnya, firman Allah "(Hukum-hukum tersebut)itu adlaah
ketentuan dari Allah. Barangsiapa ntaat kepada Allah dan Rasulnya, niscaya
Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai,
sedang mereka kekal didal;amnya, dan itulah kemenangan yang besar"
(QS. an nisa:31)
2. membenarkan semua berita yang datang dari Rasul
setiap muslim harus percaya apa yang dibawa oleh rasul, karena apa yang beliau
ucapkan adalah kebenaran yang dituntun oleh wahyu. Allah berfirman ("Dan
tiadalah yang diucapkan itu (Al-quran)menurut kemauan hawa nafsunya, ucapannya
itu tiada lain hanyalah wahyu yang di sampaikan kepadanya)"
3. Meneladani yang dicontohkan Rasul dan meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh
Rasul.



baca selengkapnya......

Budaya Kritik


Tulisan ini dibuat untuk memberi pengantar di forum silaturahmi, di fakultas Pertanian UMY, tentang Budaya kritik, dikisahkan suatu hari Hudzaifah bin al-Yaman memasuki rungan kerja khalifah Umar bin Khatab, dan ditemuinya Khalifah dalam keadaan murung, Hudzaifah pun bertanya, “ Apa yang membuatmu sedih dan gelisah seperti ini wahai Amirul mukminin?” Umar menjawab “ Aku khawatir tergoda oleh gemerlapnya kekuasaan lalu berbuat kemungkaran, tapi tak ada seorangpun yang berani menegur dan mengkritikku karena rasa hormat dan sungkan kepadaku”. Dan Hudzaifahpun berkata, “Demi Allah, jika engkau menyimpang dari kebenaran dalam memimpin, akulah yang akan mencegahmu dan meluruskannya”.Mendengar itu Khalifah Umar pun tersenyum ceria seraya berkata “ Alhamadulillah, Allah telah menjadikanmu sebagai mitra kritik bagiku jika aku menyimpang.”

Itu merupakan sebuah pelajaran dari seorang pemimpin yang bijaksana yang selalu waspada agar tidak mudah terdoga oleh manisnya kekuasaan. Pemimpin yang terbuka, mau mendengar aspirasi dan membiasakan bermitra dengan kritik, termasuk lawan-lawan politiknya.

Budaya kritik ini perlu ditumbuh kembangkan karena manusia sebagai makhluk social tak bisa lepas dari kesalahan,

Ada contoh baik dari salahsatu satu unit di umy ini, yang budaya kritiknya sudah berjalan dengan baik, tepatnya di unit bahasa. disana ada semacam forum silaturahmi yang isinya kritik dan curhat untuk pimpinan, dosen dan karyawan, dalam forum itu atribut-atribut pimpinan, dosen dan karyawan dilepas yang ada hanyalah pegawai umy, toh di dalam sk dari BPH yang tertulis juga pegawai umy, bukan dosen dan bukan juga karyawan apalagi pimpinan.

Sebenarnya yang membedakan karyawan dan dosen hanya 3 huruf yaitu N-O- N non edukatif dan edukatif.
Di unit bahasa ini budaya kritik, sangatlah membantu berjalannya kegiatan dan kebersamaan mereka, gak ada yang namanya sakit hati, nggresulo, maupun nesu. Karena dalam menjalani budaya kritik, mereka ikhlas untuk dikritik dan mengkritik dan yang jelas kritik yang membangun tanpa menyerang pribadi dan memberikan solusi setelah mengkritik, Dan gak ada salahnya kalo kita bisa mencontoh yang baik dari mereka

Budaya kritik inipun sudah dimulai sejak jaman rasulullah yang diteruskan para khalifah, dan sahabat. bahkan rasul kita pun pernah dapat kritikan dari Allah waktu beliau bersikap acuh pada Abdullah bin ummi yang buta yang datang dengan ketulusan hati ingin belajar pada beliau, tetapi rasul lebih melayani para pembesar quraisy. Kritikan Allah ini bisa di baca dalam surat Abasa ayat 1 – 4.
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling.
2. Karena telah dating seorang buta kepadanya.
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa)
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?

Di ayat lain Allah juga mengkritik Rasul kita waktu mengangkat budaknya sebagai anak kandungnya dengan memutuskan tali silaturahmi dengan orangtuanya.

Ini sebagai bukti manusia itu tak bisa lepas dari kesalahan karena kebanaran hanyalah milik Allah
Mari kita bersama-sama memulai budaya kritik ini karena bermitra dengan kritik sangat penting bagi pembelajaran demokrasi, jadikanlah kritik sebagai teman dan media kontrol kita dalam bermuamalah.

Rasulullah bersabda “ Tidak akan kecewa dan menyesal orang yang mau bermusyawarah dan bersedia menerima kritikan” (HR. Abu daud)

Uraian kecil ini sekedar masukan saja, dan sebagai pengantar untuk acara nanti. dan yang terakhir, kemarin saya menemukan rangkaian pepatah bijak tentang makna Sang Waktu… dari sebuah blog, bagus untuk bahan renungan, yang isinya ini :

Untuk memahami makna SATU TAHUN, tanyalah pada siswa yang tidak naik kelas
Untuk memahami makna SATU BULAN, tanyalah pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Untuk memahami makna SATU MINGGU, tanyalah pada editor majalah mingguan
Untuk memahami makna SATU HARI, tanyalah pada pekerja dengan gaji harian
Untuk memahami makna SATU JAM, tanyalah pada anak kita yang sedang menunggu kekasihnya
Untuk memahami makna SATU MENIT, tanyalah pada saya yang mendapat jatah pertama untuk berbicara di forum ini
Untuk memahami makna SATU DETIK, tanyalah pada mas supri dan mas samsuri yang terlambat presensi pagi tadi
Untuk memahami makna SATU MILI DETIK, tanyalah pada valentine rossi waktu kalah dari stoner minggu kemarin

Lama dan sebentar, itu adalah pengertian tentang waktu, namun sadarkah kita bahwa waktu terus berlalu? Tentang waktu ini, Allah pun banyak bersumpah dengan waktu seperti Wal ‘asri, walaili, wal fajri, wan-nahari, dan waddhuha

Karena waktu sifatnya pasti seperti pastinya kematian, kita tak bisa merubah ataupun menahannya



baca selengkapnya......

Lunturnya nilai-nilai individual


Di bukunya bondan winarno, ini saya dapatkan ditahun 87 waktu saya ulang tahun dari seorang temen. Di buku ini ada hal yang menarik bagi saya mungkin juga bagi bapak ibu, salah satunya tentang lunturnya nilai individual (jatidiri) seseorang

Dibuku itu dikisahkan tentang seorang pelajar sd sebut saja paijo, bagi paijo sekolah adalah suatu kegiatan yang sia-sia.
Karena gurunya tidak bisa memahami paijo ini, tapi paijo harus bisa memahami apapun yang diajarkan oleh gurunya, seperti ketika paijo belum paham mengapa 2 + 2 = 4, guru itu sudah lebih dulu menegur sebelum paijo bertanya “ mengapa sih kamu tidak seperti paidi?, karena slalu dipojokkan dan di banding-bandingkan si paijo ini diam dan tidak akan ingin bertanya lagi, sekalipun tidak mengerti ( dalam istilah jawa = nglokro)Pada hari yang berikutnya guru itu menyuruh murid-muridnya menggambar tentang keadan terindah dipagi hari, paidi yang duduk disebelah paijo menggambar ikan yang sedang makan dengan gembiranya, samiun yang duduk didepannya menggambar sekuntum bunga yang lagi mekar, sedang paijo ini mengeblok kertasnya dengan warna biru karena bagi dia keindahan di paginya adalah langit biru yang bersih tanpa awan. Dan lagi-lagi guru itu bertanya “apa ini“ dengan aksen meremehkan. Mengapa kamu tidak bisa menggambar sperti samiun, paidi, dll. Ini terjadi karena guru itu hanya memakai mata untuk melihatnya tidak dengan mata hatinya,

Hari berikutnya guru itu tidak mendapati paijo dibangkunya, Cuma mendapati secarik kertas yang isinya “

…. Aku tidak mengerti yang mereka ajarkan.
Tetapi mereka tidak mengerti bahwa aku tidak mengerti…..

Setelah baca tulisan itu gurunya pun tersadar, tapi terlambat untuk memperbaiki sikapnya kepada paijo, karena beberapa saat kemudian datang seseorang membawa kabar bahwa paijo telah meninggal, bunuh diri minggu pagi kemaren.

Itu tadi gambaran suasana kelas, tapi hal ini bisa terjadi pada suasana lain, bisa dirumah, maupun dikantor. Dua pelajaran penting bisa diambil dari kisah tadi;
1. paijo tidak mendapati kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya sendiri
2. paijo selalu dibandingkan dengan paidi, samiun dan orang-orang lain yang jelas-jelas punya tempo, irama, dan kecerdasan hidup yang berbeda


tidak jarang seorang paijo yang gemar main tennis tiba tiba harus mengubah hobinya ketika ia dipromosikan menjadi kaTU misalnya, karena semua kaTU harus bisa main badiminton, ini misalnya ya tapi ini bisa aja terjadi.

Bentuk-bentuk konformitas seperti itu memang tidak vertical dari atas ke bawah , sikap konformistis ini bisa aja terjadi dengan teman, istri atau suami karena istri suka belanja


baca selengkapnya......

Waktu adalah waktu


be a clock watcher
be a good manager of time

Waktu adalah sumber daya yang harus dikelola, dalam alquran pun Allah menempatkan khusus tentang waktu, (al ashr demi waktu)

Waktu selalu berkaitan dengan janji, bila membuat janji kita selalu menyebut waktu, tapi waktu sangatlah berbeda dengan janji, sebab waktu menjamin kepastian, detiknya tidak pernah berhenti, tiap 60 detik berubah menit tiap 60 menit berubah jam, begitu seterusnya sampai hari berganti. Sedang janji ? dapatkah kita jamin kepastiannya ? kecuali yang amanah, sangatlah sulit menemukan seorang yang amanah sepeti jaman rasul.

Orang yang bermain-main dengan waktu adalah orang yang bermain-main dengan janji, keterlambatan seseorang dalam menenpati sebuah kesepakatan waktu akan merusak sebuah system. Maka tidak heran di dunia pers suatu kesepakatan waktu dinyatakan dengan istilah deadline (garis mati) siapapun yang melewati garis itu pasti akan mati.

Waktu itu merupakan sumber daya yang terbatas dan tak terbarukan. So waktu perlu diatur, dimanage, dianggarkan. Sering dalam membuat proposal kegiatan kita sering njlimet untuk menganggarkan dana tapi kita sering melupakan dan bahkan tidak menganggarkan waktu
kenapa ? karena kita semua sering menganggap waktu itu gampang dan kebiasaan dalam mengelola waktu kita sering menggunakan falsafah jawa
“Alon-alon sik penting klakon yaaa jadinya klakonnya Cuma waton”

Ketika hamper sampai pada ujung sasaran yang ingin kita capai, kita sering tersentak kaget, ternyata kita kehabisan waktu, ooooh andai waktu itu 60 jam perhari ohhh andai gak ada malam ohh andai …..

Waktu terus mengalir tanpa kita bisa menghentikan, memang ada pepatah “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” tetapi keterlambatanpun tidak jarang membawa petaka



baca selengkapnya......

Mengelola waktu


"waktu", adalah sumber daya yang harus dikelola dan merupakan suatu anugerah dari maha pencipta untuk insanNya. Tuhan menganugerahi waktu 24 jam sehari bagi setiap orang untuk beraktivitas dan menikmati hidup. Tetapi kita sering merasa kekurangan waktu, bahkan seolah-olah hidup kita begitu dikendalikan oleh waktu ?

Ketika jam menunjuk angka 5, kita harus segera bangun dan bersiap ke sekolah, tempat kerja, kalau kita mengabaikan terlambatlah pasti, padahal mata masih terasa berat dan tubuh masih ingin menikmati hangatnyaa selimut. Di tempat kerja sudah menunggu setumpuk tugas-tugas, karena deadline waktu yang tidak boleh kita lewati, di sekolah sudah menunggu banyak bahan pelajaran karena tiba waktu untuk maju ujian. Seakan kita kehabisan waktu yang 24 jam perhari itu, tetapi semua itu bisa teratsi jika kita bisa mengelolanya.
Mengelola waktu dengan benar akan membuat hidup kita terasa nyaman dan kita tak akan terkekang oleh waktu, jika kita membiarkan diri dikendalikan olehnya, hidup terasa begitu sempit,jadikanlah waktu sebagai anugrah dari Allah untuk menikmati hidup.

Dalam mengelola waktu kita pahami dulu dua pengertian tentang waktu, yaitu sebagai kronos dan kairos. Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani dari hari ke hari, mingu, bulan hingga tahun, semua itu dapat diistilahkan dengan kronologis. Sedangkan kairos adalah waktu yang bermakna bagi kita. Dari usia 0 tahun hingga kita dipanggil olehNya.dalam menjalani kronos, ada saat-saat penting yang membawa kesan tersendiri bagi kita, misalnya saat pertama masuk sekolah, saat berantem dengan sahabat, saat pertama kali jatuh cinta, saat menjadi juara dan sebagainya. Itulah kairos, saat-saat bermakna dalam perjalanan hidup yang dapat membentuk karakter diri kita.

Dalam istilah lain Kairos adalah hal penting dari suatu kurun waktu dalam hidup, bisa itu peristiwa besar ataupun kecil bahkan sepele, tapi dengan suatu peristiwa itu kita dapat menjadikan pelajaran untuk hidup ini. dengan kata lain belajarlah peka untuk melihat makna dari balik peristiwa.Ada perbedaan besar antara orang yang hanya sekedar menjalani kronos dengan orang yang mampu melihat kairos-kairos dalam hidupnya.

Orang yang mau memahami waktu sebagai kairos, melihat hidup sebagai kesempatan , bukan sekedar hidup yang dijalani begitu saja tanpa makna. Kesempatan untuk mengalami suka dan duka, sukses dan gagal, yang memproses diri kita menjadi pribadi yang matang dan tangguh. Kesempatan untuk mengisi hidup ini dengan banyak hal yang bermakna.
marilah kita mengubah kronos menjadi kairos dengan mengelolanya dengan bijak, karena dengan memahami kairos hidup menjadi lebih berharga, kita tidak akan menyia-nyiakan waktu hanya untuk kegiatan yang tak ada artinya,
ada 3 hal utama dalam mengelola waktu yaitu rencana, tujuan yang akan dicapai dan sebuah tindakan

Kita harus mulai dengan merencanakan kita akan kemana, target apa yang akan kita capai.kemudian tujuan, apa sih tujuan kita hidup, ini penting karena kita mengemban sebuah amanah dari Allah sebagai makhlukNya. kita harus meredefinisikan tujuan hidup ini dengan benar. Jangan sampai di hari tua kita baru menyesal " Mengapa aku tidak menata hidupku sejak muda " atau kita baru menyadari " Mengapa hidupku jadi begini?" setelah itu baru tindakan. Segera lakukan apa yang sudah direncanakan! Jika tidak, semua target dan rencana yang kita buat tidak punya arti apa-apa. Untuk memulai tindakan ini kita harus menghilangkan kebiasaan2 menunda pekerjaan dan harus mampu mendisiplin diri sendiri.
Keberhasilan dalam mengelola waktu berkaitan dengan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita sudah terbiasa hidup tanpa planning, atau terbiasa menunda-nunda sesuatu, akan sangat sulit mendisiplin diri dengan jadwal waktu yang terencana. Mengubah kebiasaan adalah hal yang sulit, namun kesuksesan diraih dengan kemauan dan keberanian untuk berubah. Berubah ke arah yang lebih baik dari hari ke hari, terutama dalam hal manajemen waktu.


baca selengkapnya......